Sebanyak 11 pertunjukkan tari digelar oleh 14 koreografer yang berasal dari 7 negara, yakni Indonesia, Singapura, Jepang, Thailand, Taiwan, Perancis, Amerika Serikat dan Italia. Mereka secara bergantian menampilkan karya-karya terbaru di bidang seni tari. Beberapa judul seperti "Moving Space" dari Indonesia, "Comfort" dari Italia, "The Point of Words" dari Jepang, menarik perhatian para penonton yang memadati areal pertunjukkan. Disamping itu, digelar pula pertunjukkan kolaborasi seni tari lintas Negara, seperti "Pichet & Myself" dari Perancis dan Thailand, serta "Cinta Kita" dari Indonesia dan Amerika Serikat. Perbedaan latar belakang budaya dan orientasi artistik masing-masing negara, membuat rangkaian pertunjukkan tari ini sangat kompleks akan keberagaman seni.

Nungki Kusumastuti, Direktur Indonesia Dance Festival mengatakan: "Pertunjukkan ini digelar di Indonesia dengan mengundang (peserta) luar negeri. Hal ini supaya orang-orang di Indonesia mempunyai kesempatan untuk menyaksikan pertunjukan-pertunjukan seni dari luar."

Dalam kesempatan itu turut juga hadir Fauzi Bowo - Gubernur DKI Jakarta. Ia mengatakan, "Saya berharap apa yang disajikan dalam festival ini bisa memberi masukan-masukan dan stimulus baru buat para seniman-seniman Indonesia, untuk bisa tampil pada ajang-ajang yang lebih luas."

Indonesia Dance Festival pertama kalinya dimulai pada tahun 1992. Festival 2 tahunan ini digelar sebagai ajang pertemuan para koreografer maupun penari dari dalam dan luar negeri, untuk saling bertukar wawasan dan sarana guna meningkatkan apresiasi masyarakat luas terhadap seni tari.

dari http://erabaru.or.id/20081104244/indonesia-dance-festival-ke-9-tampilkan-keragaman-seni.html

fadhil spun on 08.01.